Tuesday, May 15, 2018

MASA PENGENALAN MADRASAH (MAPENMA)

“Masa Orientasi Peserta Didik Baru yang Bersifat Educatif dan Rekreatif di MTs. Manahijul Huda Ngagel”

Kegiatan orientasi kini menjadi sebuah ritual yang melembaga pada institusi pendidikan di Indonesia. Jika di tingkat SLTP/MTs dan SLTA/MA dikenal dengan istilah MOS (Masa Orientasi Siswa) tingkat perguruan tinggi dikenal dengan istilah OSPEK (Orientasi Studi Pengenalan Kampus), di tingkat madrasah tsanawiyah  khususnya MTs. Manahijul Huda Ngagel kegiatan orientasi peserta didik baru ini diberi nama Masa Pengenalan Madrasah atau lebih populer disebut MAPENMA.
Tujuan dari masa orientasi peserta didik yang sebenarnya sudah diatur dalam Permendikbud No. 55 Tahun 2014. Pasal 2 pada peraturan tersebut menyatakan bahwa masa orientasi peserta didik bertujuan untuk mengenalkan program sekolah, lingkungan sekolah, cara belajar, penanaman konsep pengenalan diri peserta didik, dan kepramukaan sebagai pembinaan awal ke arah terbentuknya kultur sekolah yang kondusif bagi proses pembelajaran lebih lanjut sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Dilanjutkan dengan pasal 3 ayat 1 yang berbunyi, “Sekolah dilarang melaksanakan masa orientasi peserta didik yang mengarah kepada tindakan kekerasan, pelecehan dan/atau tindakan destruktif lainnya yang merugikan peserta didik baru baik secara fisik maupun psikologis baik di dalam maupun di luar sekolah.”
Secara mendasar tujuan dari kegiatan orientasi ini adalah sangat baik, yakni mempersiapkan peserta didik baru untuk mengetahui lingkungan lembaga pendidikan mereka secara lebih mendalam. Kegiatan pengenalan madrasah ini bisa dikatakan sebagai interaksi awal antara peserta didik baru dengan lingkungan sekolah/madrasah.
Dengan berbagai latar belakang asal madrasah/sekolah yang berbeda, peserta didik akan merasa asing ketika memasuki sebuah lingkungan pendidikan yang baru serta merasa ada banyak hal yang berbeda ketika memasuki kawasan yang baru. Nah, tentunya madrasah  kami menyediakan cara baru melaui MAPENMA untuk mengantarkan peserta didik baru agar lebih mengenal MTs Manahijul Huda Ngagel secara mendalam.


Mengenal Orientasi Peserta Didik Baru Yang Lebih Positif
Jika persepsi kita tentang orientasi peserta didik itu erat kaitannya dengan perpeloncoan dan aksi balas dendam antara senior yunior, bagi kami itu tidak berlaku lagi di MTs. Manahijul Huda Ngagel. Kegiatan perpeloncoan dan balas dendam antara senior dan yunior bukan hanya tidak mendidik, tapi dampaknya sangat mengganggu  psikologis siswa dan kegiatan semacam itu justru jauh dari nilai pendidikan. Boleh jadi, akibat dari praktek Orientasi Sekolah semacam itu bukannya menjadikan para calon siswa terpahamkan dan dapat memperoleh well adjustment, namun malah mungkin justru sebaliknya, keruntuhan harga diri dan kerusakan mental yang mereka dapatkan! Tentu saja, hal ini merupakan awal yang buruk bagi kelangsungan belajar siswa ke depannya.
Maka dari pengalaman tersebut, MAPENMA kami kemas sebisa mungkin dengan hal-hal yang positif. Forum Group Discussion (FGD), dinamika kelompok, diskusi, permainan-permainan, dan penyampaian materi Masa Pengenalan Madrasah yang menyenangkan adalah bagian strategi MTs. Manahijul Huda dalam mengisi orientasi peserta didik baru secara educatif dan rekeatif.
Melalui kegiatan MAPENMA ini diharapkan calon peserta didik baru memiliki kesan yang mendalam tentang MTs. Manahijul Huda sehingga muncul rasa kecintaan pada madrasahnya dan akhirnya peserta didik setelah mengenali madrasah akan merasa  nyaman dan kerasan dalam belajar dilingkungannya. Dari sini akan timbul rasa percaya diri, semangat belajar, dan rasa tanggungjawab yang tinggi pada diri peserta didik.
Konsep orientasi peserta didik seperti MAPENMA inilah yang membedakan antara MTs. Manahijul Huda Ngagel dengan sekolah/madrasah lain. Masa Pengenalan Madrasah sudah sesuai dengan beberapa prinsip pembelajaran modern yang beberapa tahun terakhir dikembangkan di Indonesia, seperti pembelajaran menyenangkan, pembelajaran humanistik, pembelajaran demokratis, dan sejenisnya. Jadi kesimpulannya MAPENMA dijalankan di MTs. Manahijul Huda Ngagel memiliki ciri khas berikut: pertama, penyelenggara kegiatan memandang calon peserta didik sebagai sosok manusia utuh dengan segenap potensi kemanusiaan yang dimilikinya, yang patut dihargai dan dihormati keberadaannya.  Kedua, pembimbingan dilakukan dalam suasana hubungan kemitraan yang sejajar dan penuh keakraban, baik antara calon siswa dengan calon siswa, maupun calon siswa dengan warga sekolah lama, termasuk dengan para guru. Ketiga, Reinforcement perilaku yang lebih mengedepankan pemberian ganjaran (reward) dan sedapat mungkin menghindari bentuk hukuman fisik maupun psikis (punishment). Keempat, metode kegiatan dikemas secara kreatif dalam bentuk dinamika kelompok yang menyenangkan dan lebih mengedepankan pada aktivitas para calon peserta didik.
Singkat kata, kegiatan pengenalan madrasah adalah moment spesial bagi calon peserta didik baru yang akan menentukan arah kelangsungan mereka dalam mengikuti pembelajaran di MTs. Manahijul Huda Ngagel. Dengan model ala MAPENMA tersebut kiranya dapat membantu calon peserta didik untuk memudahkan mengenali lingkungan pendidikannya yang baru dan akan nyaman dalam mengikuti kegiatan-kegiatan berikutnya di MTs. Manahijul Huda Ngagel. 
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

No comments