Akhir-akhir ini ekstrimisme dan radikalisme memang sangat meresahkan banyak orang. Radikalisme seakan tumbuh subur seiring perkembangan media yang semakin pesat, pemikiran pemikiran mereka disebarkan melalui sosial media memang yang terjadi belakangan ini. Dengan dalih berjihad mereka kadang menghalalkan darah sesama muslim yang dianggapnya kafir, thoghut, tidak Islami dan sebutan lain. Bahkan untuk merelakan diri untuk menjadi syahid, terkadang mereka rela melakukan bom bunuh diri.
Nah, sekarang bagaimana hukumnya melakukan bom bunuh diri?
Bom bunuh diri untuk para pelaku gerakan separatis seperti yang terjadi di
Negara Indonesia ini termasuk hal yang haram meskipun berdalih amar ma'ruf di
samping bunuh diri itu sendiri termasuk DOSA BESAR juga berarti menentang
undang-undang yang diperlakukan di negara ini :
ا...سعاد
الرفيق جز 2 ص :
تتِمَّة
مِنَ الكَبَائِرِ قَتلُ الإنْسَانِ نَفسَهُ لِقَولِه عَليْهِ الصَّلاةُ وَالسَّلامُ
مَنْ تَرَدَّى مِنْ جَبَلٍ فَقتَلَ نَفْسَه فَهُو فِى نَارِ جَهَنّمَ يَترَدَّى
فِيهَا خَالِدًا مُخَلدًا فِيهَا ابَدًا
Artinya : Termasuk dosa
besar adalah bunuh diri, sebagaimana sabda Nabi SAW. : “Barang siapa bunuh diri
dengan menjatuhkan diri dari ketinggian gunung maka akan masuk neraka jahanam
dengan terlempar selama-lamanya.
الموسوعة
الفقهية 6 ص : 285 – 286
الانتحار
حرام بالاتفاق ويعتبر من اكبر الكبائر بعد الشرك بالله قال الله تعالى ولا تقتلوا
النفس التى حرم الله الا بالحق وقال ولا تقتلوا انفسكم ان الله كان بكم رحيما وقد
قرر الفقهاء ان المنتخر اعظم وزرا ممن قاتل غيره وهو فاسق وباغ على نفسه حتى قال
بعضهم لايغسل ولايصلى عليه كالبغاة وقيل لاتقبل توبته تغليظا عليه كما ان ظاهر بعض
الأحاديث يدل على خلوده في النار منها قوله من تردى من جبل فقتل نفسه فهو في نار
جهنم يتردى فيها خالدا مخلدا فيها ابدا
Artinya : Bunuh diri adalah
harom denga kesepakatan para ulama’ dan dipandang dosa yang paling besar setelah
syirik kepada Allah. Allah berfirman ( artinya ): “ Janganlah kalian semua
membunuh jiwa yang diharomkan oleh Allah kecuali dengan jalan yang haq”, dan
firman Allah ( artinya ): “Janganlah kalian membunuh dirimu sendiri sesungguhnya
Allah maha penyayang terhadap kamu semua”. Para Fuqoha’ menetapkan bahwa orang
yang melakukan bunuh diri lebih besar dosanya dari pada orang yang memerangi
orang lain, dan dialah orang fasiq dan menganiaya dirinya, hingga sebagian
ulama’ mengatakan bahwa dia tidak dimandikan dan disholati sebagaimana para
pembangkang. Ada pendapat lain bahwa dia tidak diterima taubatnya karna
memberatkan atas kesalahannya sebagaimana dlohirnya sebagian hadits menunjukkan
keabadiannya dalam neraka.
المراجع:
مغني
المحتاج معرفة الفاظ المنهاج للشيخ محمد بن احمد الشربيني الخطيب ، ج ك 2 ص : 35 ،
مانصه:
أمَّا
إذَا كَانَ المَقتُولُ مِنْ أهْلِ البَغْىِ فَليْسَ بِشَهيدٍ جَزْمًا
Artinya : "Adapun orang
yang terbunuh itu dari ahlul baghyi (pemberopntak) maka mereka bukan termasuk
mati syahid dengan pasti."
Namun bila gambarannya
seperti pertanyaan di atas apakah juga termasuk mati syahid dan di perbolehkan,
dalam hal ini ulama berselisih pendapat :
الموسوعة
الفقهية 6 ص : 285 – 286
ثانيا
هجوم الواحد على صف العدو : 11 اختلف الفقهاء فى جوار هجوم رجل من المسلمين وحده
على العدو مع التيقن بانه سيقتل فذهب الما لكية الى جواز اقدام الرجل المسلم على
الكثير من الكفار ان كان قصده اعلاء كلمة الله وكان فيه قوة وظن تأثيره فيهم ولو
علم ذهاب نفسه فلا يعتبر ذلك انتحارا – الى ان قال – وكذلك لو علم وغلب على ظنه انه
يقتل لكن سينكى نكاية او سيبلى او يؤثر أثرا ينتفع به المسلمون ولا يعتبر هذا القاء
النفس الى التهلكة المنهي عنه بقوله تعالى ولا تلقوا بأيديكم الى التهلكة – الى ان
قال – كذلك قال ابن العربى والصحيح عندى جوازه لآن فيه اربعة اوجه الاول طلب
الشهادة الثانى وجود النكاية الثالث تجرئة المسلمين عليهم الرابع ضعف نفوس الآعداء
ليروا ان هذا صنع واحد منهم فما ظنك بالجميع
Artinya : Kedua masuknya
seseorang pada barisan musuh. Para Fuqoha’ berselisih pendapat tentang bolehnya
seorang diri kaum muslimin masuk kebarisan pasukan musuh dengan keyakinan dia
akan terbunuh. Ulama’ madzhab Maliki berpendapat bahwa boleh seorang muslim
mendatangi pasukan kafir dalam jumlah banyak apabila bertujuan meninggikan
kalimah Allah dan dia mempunyai kekuatan dan persangkaan adanya pengaruh
dikalangan orang-orang kafir walaupun dia yakin akan kehilangan nyawa, maka yang
demikian itu tidak dianggap bunuh diri. – sampai perkataan Mushonnif- demikian
pula jika ia yakin dan menyangka dengan kuat bahwa ia akan dibunuh akan tetapi
dia akan benar-benar dapat mengalahkan/ menghancurkan/menimbulkan pengaruh yang
dapat diambil manfaat oleh kaum muslimin. Tindakan seperti ini tidak dipandang
mencampakkan diri pada kebinasaan yang dilarang oleh firman Allah ( artinya) : “
Janganlah kalian mencampakkan dirimu pada kehancuran “. – sampai perkataan
Mushonnif- Ibnul ‘Arobi berkata : yang shohih menurut saya tindakan tersebut
boleh karna mengandung empat aspek (1) Mengharapkan mati syahid (2)Adanya
kemenangan (3) Memberanikan umat Islam melawan orang kafir dan (4) melemahkan
mental musuh.