Thursday, December 29, 2016

GURU ; MENDIDIK APA MENGAJAR?

Apa itu mendidik?
Sering kali kita sebagai manusia belum bisa memahami arti mendidik “transfer of value”. Guru, orang tua, masyarakat masih sering memaknai arti mendidik sama dengan mengajar. Beberapa orang mungkin terjebak antara definisi mendidik dengan mengajar. Padahal, terdapat perbedaan yang mendasar antara keduanya. Orang tua sering mengajarkan hal-hal baik kepada anaknya akan tetapi mereka lupa bahwa suatu kebaikan tidak cukup diajarkan saja tetapi perlu dilatih agar benar-benar tertanam pada diri anak untuk jangka panjang. Guru juga sering lupa bahwa ia masih sering hanya mengajarkan teori kebaikan dan belum melatih untuk berbuat kebaikan.
Mendidik (to educate, to bring up) adalah memberikan sesuatu yang bersifat abstrak, namun hasilnya nyata. Contoh: pendidikan budi pekerti, moral, etika, sopan santun, tatakrama, tanggung-jawab. Apabila dicermati mendidik adalah perbuatan bagaimana menjadi contoh yang baik bukan memberi contoh yang baik.
Mendidik lebih bersifat kegiatan jangka menengah atau jangka panjang. Hasil pendidikan tidak dapat dilihat dalam waktu dekat atau secara instan.
Pendidikan merupakan kegiatan melatih baik dari sisi olah pikir, olah rasa, dan olah karsa yang bersinergi dengan perkembangan tingkat penalaran objek pendidikan itu sendiri.

Mendidik adalah membiasakan
Terkadang kita tidak menyadari bahwa sesuatu yang baik itu perlu dipaksakan agar menjadi suatu kebiasaan. Awalnya memang terpaksa, kemudian mereka bisa, dan akhirnya terbiasa.
Pendidikan seharusnya tidak cukup hanya dilakukan dalam sebuah lembaga pendidikan saja akan tetapi dalam keseharian manusia hidup dimana ia berada sangat memerlukan pendidikan karena mereka butuh untuk membiasakan diri. Kebutuhan manusia akan pendidikan tidak memandang usia, anak-anak, remaja, ataupun orang tua semuanya masih butuh pendidikan. Dikarenakan bentuk pendidikan adalah memberikan pengalaman dan pemahaman tentang hal-hal yang baik maka sering kali orang tidak mau menyadari bahwa dirinya masih butuh pendidikan. Sebagai contoh anak kecil perlu melihat contoh-contoh perilaku baik dari orang dewasa, orang dewasa perlu mendidik dirinya sendiri untuk berperilaku baik.
Mendidik itu ibarat bermain layang-layang. Tarik ulur dalam menghadapi siswa. Ada kalanya kita ulur benangnya agar terbang lebih tinggi ada kalanya pula kita tarik seraya mengerem laju terbang layang-layang. Begitu pula dalam mendidik. Guru maupun orang tua harus memiliki jutaan strategi yang jitu beserta ‘mantra’ untuk anak-anak yang mereka hadapi.

Apa itu mengajar ?
Mengajar (to teach, to learn) adalah memberikan instruksi, membuat seseorang tahu dan mampu untuk mengerjakan sesuatu. Mengajar juga merupakan proses “transfer of knowledge”  dimana mengajar   merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk membuat orang lain memiliki wawasan, pengetahuan baru. Mengajar   merupakan kegiatan teknis ,yang hasilnya dapat diukur dengan cara tertentu (misal. Jumlah doa yg dihafal, mampu menulis huruf Arab pegon dengan baik, bisa membaca al Qur’an dengan fasih dan tartil). Proses dan hasil mengajar adalah nyata. Contoh: mengajar berenang, mengajar bahasa Inggris, mengajar mengemudikan pesawat, dll. Apa bila kita melihat anak bisa melakukan apa yang kita ajarkan berarti kita sudah berhasil mengajar. Mengajar adalah suatu seni yang menuntut bukan hanya penguasaan teknik, melainkan juga intuisi. Mengajar adalah proses membantu seseorang untuk membentuk pengetahuannya sendiri. Mengajar bukanlah mentransfer pengetahuan dari orang yang sudah tahu (guru/dosen) kepada yang belum tahu (murid), melainkan membantu seseorang agar dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuannya lewat kegiatannya terhadap fenomena dan obyek yang ingin diketahui.
Mengajar yang diikuti oleh kegiatan belajar-mengajar secara bersinergi sehingga materi yang disampaikan dapat meningkatkan wawasan keilmuwan, tumbuhnya keterampilan dan menghasilkan perubahan sikap mental/kepribadian, sesuai dengan nilai-nilai absolute dan nilai-nilai nisbi yang berlaku di lingkungan masyarakat dan bangsa bagi anak didik adalah kegiatan mendidik. Mendidik bobotnya adalah pembentukan sikap mental/kepribadian bagi anak didik, sedang mengajar bobotnya adalah penguasaan pengetahuan, keterampilan dan keahlian tertentu yang berlangsung bagi semua manusia pada semua usia. Mendidik dapat dilakukan dengan cara mengajar. Tetapi mengajar di dalam kelas, sebagai misal, tidak selalu dapat dilihat sebagai proses untuk mendidik atau menghasilkan pendidikan. Contoh seorang guru matematika mengajarkan kepada anak pintar menghitung, tapi anak tersebut tidak penuh perhitungan dalam segala tindakannya, maka kegiatan guru tersebut baru sebatas mengajar belum mendidik.

Jadi sebagai guru sudahkah anda mendidik? atau hanya sekedar mengajar ? (Eko S)
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

No comments