“Upaya Madrasah dalam Mendidik Peserta Didik
Dalam Mempelajari Dampak Bahaya Narkoba dan Cara Berlalu Lintas yang Baik”
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Manahijul Huda Ngagel
Bekerjasama dengan Kasat Narkoba Polres Pati dan Polsek Dukuhseti, melaksanakan
acara sosialisasi tentang dampak bahaya narkoba dan sosialisasi lalu lintas
bagi remaja.
Acara ini
merupakan program madrasah non rutin yang diagendakan pada tahun pelajaran
2015/2016 tepatnya pada hari Sabtu tanggal 26 September 2015, di Gedung Haji
Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati. Pelaksanaan kegiatan ini diikuti oleh
seluruh peserta didik mulai kelas VII s/d kelas IX yang berjumlah 527 peserta
didik, mereka sangat antusias untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) Manahijul Huda Ngagel
Bapak Ahmad Jami’in, S.Pd dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan yang
bertema “Dampak dan Bahaya Narkoba terhadap Generasi Bangsa dan Cara Berlalu
Lintas yang Baik” ini merupakan realisasi program madrasah non rutin yang telah
kami susun dalam kegiatan Madrasah selama satu tahun. Beliau juga menuturkan
dengan adanya kegiatan ini nantinya peserta didik dapat memperoleh ilmu diluar
mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, serta tujuan akhirnya dapat memahami
dampak bahaya narkoba dan mampu mengenali jenis-jenis narkoba dan akhirnya
menjauhi yang namanya narkoba. Selain itu siswa diajak juga mempelajari tentang
tata cara berkendara atau berlalu lintas yang baik agar nantinya bisa
mengimplementasikan hasil sosialisasi ini pada kehidupan sehari-hari.
“pada kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memberi
pengertian tentang dampak bahaya narkoba bagi generasi bangsa dan bagaimana
cara berlalu lintas yang baik dan siswa mampu mengamalkan ilmu hasil dari
sosialisasi ini dengan baik”, imbuhnya.
Acara sosialisasi sesi yang pertama diisi oleh narasumber
I yaitu Bapak Muh. Suharto, SIP a.n Kasat Narkoba Polres Pati menyampaikan
materi dengan diawali pengenalan tentang Undang- Undang Republik Indonesia
nomor 35 th 2009 dan langsung memperkenalkan maksud dan jenis-jenis narkotika.
Beliau mengatakan penyalahgunaan narkoba merupakan
masalah yang sangat serius yang perlu ditangani dengan baik, karena dapat
menghancurkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara dan dapat
menggoyahkan tatanan dan norma-norma kehidupan yang ada didalam masyarakat.
Mengingat dampak ekonomi dan sosial penyalahgunaan narkoba, memberi sinyal
kepada kita semua untuk lebih serius dan berkesinambungan untuk mencegah
peredaran narkoba.
Muh. Suharto
juga menambahkan bahwa narkotika merupakan musuh bersama dan penyakit
masyarakat sehingga peran kita semua termasuk peserta didik (usia remaja) untuk
memberantas narkotika ini. Dalam memberantas narkotika ini jangan hanya
dibebankan kepada aparat kepolisian dan BNN, tetapi yang lebih penting adalah
bagaimana kepedulian dan keikutsertaan masyarakat termasuk dunia pendidikan
dalam pemberantasan penyakit masyarakat ini.
“usia remaja
memegang peranan penting dalam mencegah beredarnya narkotika karena remaja
merupakan generasi muda yang sering dijadikan sasaran”, ungkapnya.
Di akhir
penyampaian materi tentang narkoba Muh. Suharto berpesan kepada peserta didik
untuk tidak tergiur dengan barang haram tersebut. Karena narkoba adalah barang
yang di larang pemerintah dan agama. Narkoba sumber kriminalitas dan kerusakan
moral pemuda. Sekali lagi beliau berpesan kita sebagai generasi bangsa boleh
mengenal, tapi tidak boleh mencoba-coba. Jika mencicipi akan fatal diri kita
sebagai penerus bangsa.
Selanjutnya pada sesi kedua, narasumber atas nama
Kapolsek Dukuhseti Bapak Ipda Subadi, SH langsung memberikan materi tentang
cara berlalu lintas yang baik. Peserta didik yang sudah mulai lelah karena
telah mengikuti materi narkoba selama hampir 2 jam, peserta
diajak rileks dengan cara diberi permainan-permainan yang menarik. Sehingga
peserta didik kembali antusias untuk mengikuti sesi berikutnya.
Di awal sambutannya, narasumber mengapresiasi kegiatan
ini karena ini adalah bentuk kepedulian lembaga pendidikan terhadap
putra/putrinya untuk mengenal lalu lintas. Sosialisasi keselamatan lalu lintas
terhadap remaja usia MTs/SLTP sangat dibutuhkan. Sosialisasi keselamatan lalu
lintas dilaksanakan dengan tujuan untuk menambah wawasan/pengetahuan dan
kedisiplinan masyarakat khususnya usia remaja terkait dengan ketertiban berlalu
lintas.
Pada dasarnya sosialisasi diberikan kepada anak-anak usia
MTs/SLTP tersebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar tentang tata
tertib berlalu lintas dan keselamatan di jalan.
Dalam kesempatan itu pula, Ipda Subadi, SH juga mengemas
materi lalu lintas secara educatif
sesuai dengan tingkat pemahaman peserta sosialisasi, peserta diajak mengenal
rambu-rambu lalu lintas dengan menyajikan senam lantas (senam lalu lintas) dan
menjelaskan maksud dari gerakan-gerakan senam tersebut secara detail. Dan
sesekali beliau meminta untuk menirukan gerakan-gerakan lantas kepada peserta
sosialisasi. Sehingga pelaksanaan sosialisasi berjalan efektif dan
menyenangkan.
Di akhir acara beliau menyarankan kepada peserta didik
agar selalu mematuhi atau tertib lalu lintas.
“Kegiatan ini diharapkan agar para pelajar mampu
memberikan contoh disiplin dalam berlalu
lintas. Kapolsek Ipda Subadi SH, juga mengingatkan agar para pelajar tidak
melakukan balapan liar yang membahayakan diri sendiri dan orang lain. Apalagi
sampai memodifikasi sepeda motor dengan knalpot brong sehingga membuat pengguna
jalan lainnya terganggu dan melakukan pelanggaran lainnya. Jika pihaknya
menemukan pelajar seperti itu,akan dilakukan pembinaan secara intensif,dan
orang tuanya akan dipanggil. “Kami harapkan para pelajar juga menjadi contoh
dalam berlalu lintas yang baik serta lebih disiplin,”
Dari beberapa pemaparan kedua narasumber di atas, bisa
disimpulkan bahwa remaja sebagai ujung tombak penerus bangsa ke depan harus
dijauhkan dari narkotika, sehingga remaja terhindar dari yang namanya degradasi
moral.
Selain itu, dalam praktik berlalu lintas remaja harus
mengontrol emosi agar mengedepankan nilai-nilai kesopanan dan mematuhi aturan
lalu lintas, sehingga tercipta ketertiban lalu lintas dan minim kecelakaan.
Acara paling akhir ditutup dengan do’a dan peserta
bergegas untuk pulang kerumah masing-masing. Sayonara!!!!!.